Saya
baru saja selesai mengamati animasi Frankenweenie
(Tim Burton, 2012) dan Mary and Max (Adam Elliot, 2009), begitu seseorang
membawakan saya kopian animasi Wreck-It
Ralph. Belakangan ini, saya sibuk dengan beberapa kerjaan yang memaksa otak
kiri dan otak kanan saya bekerja nyaris 18 jam dalam sehari. Konsumsi film
saya, dari yang berat seperti The Man
from Earth (Richard Schenkman, 2007) dan The Girl with The Dragon Tattoo (David Fincher, 2011), berubah ke
animasi.
Saya
tidak punya ekspektasi apa-apa sebelum menonton Wreck-It Ralph. Bahkan saya baru mengenali karakter game yang
menjadi sampul film tersebut: sosok laki-laki besar dengan tangan yang super
besar. Belakangan saya tahu, Ralph adalah salah satu karakter dalam game retro online, Fix-It Felix Jr. Sekilas tentu
kita tahu jenis game ini sama tampilannya dengan games emulator atau game jaman
nintendo, jamannya Super Mario Bross dulu.
Frankenweenie dan Mary and Max
seperti tampil melawan pakem animasi
high-definition jaman sekarang. Kedua
film ini memilih warna-warna kusam dan gelap ala film noir. Pengalaman menonton
saya jadi berbeda. Kalau di Frankenweenie
saya mengalami mimpi hitam putih, di Mary and Max saya disuguhi warna
hitam-putih, sephia, dan warna-warna terang yang mencolok demi menceritakan
hubungan unik seorang anak berusia 8 tahun di Australia dan perjaka tua berusia
44 tahun di New York.
Untuk
Wreck-It Raplh, pengalaman menonton
yang saya rasakan kurang lebih setara dengan pengalaman menonton kedua animasi
tersebut. Yang membuat kagum adalah bentuk dunia kode dalam program game yang
dalam sebuah Arcade. Digambarkan ada dunia di dalam satu mesin game yang sering
kita temukan di wahana game dalam gedung bioskop. Dan semua dunia itu saling
berhubungan melalui central electricity
dalam Arcade. Semua karakter di dalamnya dapat saling mengunjungi, jatuh cinta,
bahkan menikah tak peduli jenis program karakternya. Wreck-It Ralph dari game emulator retro bersahabat dengan Veneloppe
yang berasal dari dunia Sugar Rush,
program game 3D khas Jepang.
Serunya,
ciri game sederhana dalam karakter Ralph dengan pixel besar dan gerakan ‘patah-patah’nya
tidak hilang saat ia mendatangi dunia Veneloppe yang serba detail dan halus. Saya
hanya bertanya-tanya apa yang akan terjadi jika sebaliknya, Veneloppe yang
berkunjung ke dalam dunia Ralph? Bisa jadi logika film ini mengalami kesulitan
besar, tapi untungnya plot tidak mengarah ke situ. Semua plot mengarah ke dunia
Sugar Rush yang tentu memungkinkan karakter game khas
Final Destiantion dan Resident Evil tampil dalam detail terbaiknya.
Ceritanya
sepintas mengikuti pakem cerita animasi pada umumnya, tentang good guy dan bad guy. Kalau di cerita animasi lain, Toy Story misalnya, kedua karakter kontras ini dihadapkan dalam
pertarungan besar, di Wreck-It Ralph,
karakter-karakter ini justru digali lebih dalam menuju kesimpulan, ‘Tidak semua yang jahat itu jahat dan tidak
semua yang baik itu baik’ atau ‘Sampul
belum tentu menyimpulkan isi buku.’ Lebih jauh bahkan cerita menggambarkan
miniatur realitas di dunia nyata seperti dalam lagu Nike Ardila, ‘Panggung Sandiwara.
Jika
kamu tidak tersesat dalam ceritanya (kalau
tersesat, sih beneran parah), kesimpulannya begini: ‘Kita semua berada
dalam satu dunia yang menuntun kita berperan sesuai kondisi dan mengurangi
egoisme diri. Setiap manusia mempunyai peran besar dalam tatanan dunia. Setiap
manusia wajib menjalankan peran itu, suka tidak suka. Sebab yang penting
sebenarnya bukan bungkus/label/atau nama karakter (bad or good). Bad or good seseorang ditentukan dari hatinya, bukan
fisiknya. (sangat bijak, ya). Tokoh
yang belum menerima dirinya ini adalah Ralph, ia bosan menjadi bad guy yang selalu mendapatkan
perlakuan buruk di dunia Fix-It Felix Jr, kebalikan dengan Felix (good guy) yang selalu disanjung dan
dipuja (Felix sebagai tokoh utama game memiliki palu ajaib warisan ayahnya. Ia bertugas
memperbaiki semua yang dihancurkan Ralph dengan palu itu_.
dunia Sugar Rush |
Ralph
pun memutuskan meninggalkan game-nya menuju game lain yang bisa memberinya
medali dan mengangkat namanya di Fix-It Felix Jr. Tapi niatnya diikuti petaka.
Ia mendapatkan medali di game Hero’s Duty pimpinan Calhoun, namun membawa keluar
virus cy-bug yang bekerja seperti
virus komputer lainnya. Cy-bug berkembang
biak di manapun, bahkan di Sugar Rush (kart-racing
game) tempat Veneloppe yang rusak.
Tetaplah,
animasi tentu menggunakan personifikasi. Karakter-karakter game ini memiliki
sifat persis manusia yang ditirukan pembuatnya. King Candy yang sepintas lucu,
ternyata jelmaan Turbo -salah satu karakter game emulator yang seusia Fix-It
Felix Jr – yang tidak rela dimakan zaman. Turbo memasuki dunia Sugar Rush,
menjadi virus, dan bertindak sebagai pimpinan dalam game tersebut. Kemampuan Turbo
ini sangat hebat, ia merekayasa kode program hingga Veneloppe yang dulunya
tokoh utama dalam Sugar Rush menjadi program rusak yang akan mati bersama matinya
Sugar Rush.
Berniat
memperbaiki kehidupannya, Ralph justru terlibat konflik besar di Sugar Rush. Bersama
Felix Jr (dia menyusul Ralph demi menyelamatkan game mereka), Calhoun yang
mengejar cy-bug, dan Veneloppe,
menghancurkan tirani yang dibuat Turbo dalam Sugar Rush. Penyelesaiannya tentu
saja, kembali pada pakem umum, perjuangan mereka berhasil dan membawa
kebahagiaan untuk semua. Kecuali bagi Turbo yang berubah menjadi telur ‘tidur’ cy-bug dalam Diet Coke Mountain.
Tambahan
plot, Felix Jr dan Calhoun menikah (pasangan ini sangat aneh, ya). Ralph dan
Venellope menjadi sahabat beda usia (cenderung seperti hubungan ayah-anak) yang
saling menjaga lewat jendela mesin game masing-masing. Lalu game Fix-It Felix
Jr menjadi game retro paling laris dalam Arcade sebab Ralph mengajak
karakter-karakter yang terbuang dari unplugged-game
diijinkan tinggal dan membantu permainan itu di level bonus.
Dari
semua karakter dalam Wrect-It Ralph, saya memuja Venellope. Gadis kecil yang born to be racer ini sangat nyentrik, lucu,
menggemaskan, sekaligus menjengkelkan. Detail ekspersi dan intonasi dubber-nya pas.
Secara pribadi saya merasa bahwa film ini sebenarnya bercerita tentang
Veneloppe, bukan Ralph (heheh). Sebab karakternya begitu hidup dan sempurna
dalam dunia Sugar Rush. Bayangkan, bagaimana enaknya balapan di arena penuh
permen, cokelat, agar-agar, coke, kue pie, sirop, mentega, mentos, krim
vanilla, buah-buahan segar, dan permen kapas. Mobil-mobil balap Sugar Rush
terbuat dari adonan terigu dan campuran kue warna-warni, sementara mobil
Veneloppe lebih mirip donat penuh meises dan permen yupi (waduh...banyak sekali
merek yang saya sebut. Hahah).
Daftar game dan karakter legendaris yang
disebut-sebut dalam film ini juga banyak. Ayo nostalgia sama Super Super
Mario Bros, Doctor Eggman dari Sonic the Hedgehog, ada Neff from Altered Beast
. Ada Q*bert,
Q*bert, Coily, Slick, Sam, dan Ugg. Lebih klasik lagi, ada Chun-Li, Cammy, Ken, Ryu and Blanka from Street
Fighter. Lagi, ada Pac-Man, Blinky, Pinky, and Inky from Pac-Man.
Ada Paperboy dari permainan Paperboy, dua alat pemukul dari permainan Pong, Dig Dug, a
Pooka, and a Fygar from Dig Dug. Frogger dari Frogger
dan Peter Pepper dari BurgerTime. Yuni dari Dance Dance Revolution X2 dan Lara Croft
yang disebutkan dalam dialog Ralphdi Central Station.
Seru,
kan menonton film ini? (apalagi kalo layarnya besar. Hihih) Kita memasuki tiga
dunia berbeda sekali memelototkan mata dan tak perlu memutar otak
kencang-kencang demi memahami detail dan logika cerita. Menonton Wreck-It Ralph tentu lebih mudah dan
lebih menyenangkan bagi para gamer yang telah mendedikasikan banyak waktunya
bermain game, dari kelas nintendo sampai berteknologi supertinggi sekarang ini.
2 komentar:
keren ini film tawwa...
karakter mana yang kamu suka?
Post a Comment