Monday 25 June 2012

Hatiku, apa kabar?

Hatiku, apa kabar? Masih disergap rasa sepi ? Apa, kau merasa demikian bahagia. Kenapa? Ceritakan padaku. Aku hanya otak yang jelas tidak bisa merasai, hanya berlogika. Logikaku ini takkan merusakmu. Kita sama-sama bagian paling berguna dari perempuan ini. Lupakan rasa irimu padaku, sebenarnya aku tidak menerima tindakan pilih kasihnya padaku selama ini. Dia terus menggunakanku, mengabaikanmu. Padahal merasakan lebih ampuh daripada memikirkan. Ceritakan padaku masalahmu, aku bersedia mendengarkannya. Seluruh gerak dan fungsi tubuh perempuan ini aku yang mengendalikannya bukan.
Baiklah, dengarkan saja. Komentarmu disimpan dulu sampai akhir. Otak, belakangan ini aku menyadari satu penyakit akut. Belum pasti kapan munculnya. Gejalanya, jika malam tiba, ruangan tempatku berada serasa menyempit, seperti penjara shawshank. Kau tahu kan penjara para penjahat kelas kakap itu? Seperti itu kiranya. Sebenarnya aku ingin menggunakan analogi yang lain, namun berhubung kamu tidak diberi berkah merasai, maka ini saja.

surat titipan teman seperjalanan

Dalam perjalanan menuju rumah sementara, dari desa yang jauh, saya bertemu seorang perempuan yang menitipkan surat kepadaku. teruntuk seseorang yang membuatnya takut merasa takut. berikut penggalan akhir surat itu (dia mengijinkan saya membacanya, agar saya paham betapa berartinya surat itu)
..... Mungkin, suatu hari nanti saya akan mengajak anakmu yang remaja itu jalan-jalan, minum juz di sebuah kafe dan berkata, “Dulu, aku mencintai ayahmu,”

#23 overworked underpressured

Here our story, began at 3rd June 2012 | It was too fast, but I like excessive things | Here we are | Trying to figure out everything | let's play our puzzle :)
I stare back to my footsteps then say, 'Will you find home?"
#ujaran

#22 overworked underpressured

hey, you... just remind me of this, when..
ingatkan saya ketika kamu jauh dariku dan kamu mengirimiku rekaman suaramu, "bobo maki, beb"
saat kamu tak tenang membayangkanku tidur sendirian di kamar itu, begitu aku terbangun, kamu dan datang dan memberiku pelukan pagi yang hangat
kamu kecup keningku di tengah kerumunan orang dengan wajah tersipu,
saat mengawasiku menyeberang jalan, tanganmu terus-terusan menggenggam tanganku teliti dan berkata, "janko lincah!"
ketika aku demikian tolol berdiri agak ke tengah jalan, kamu berseru setengah marah, tegas, takut, dan berseru 'mako matikah, bamma?"
saat aku terbangun karena mimpi buruk dunia lain, kamu berada di sisiku, menjagaku, memelukku agar kembali tidur setenang awalnya,
ingatkan aku akan ha-hal itu, jika suatu hari nanti jarak dan waktu mulai melupakan cara kita mencintai satu sama lain,
Newer Posts Older Posts Home

Pages

 

Popular Posts

 

Designed by restuwashere | CSS3 by David Walsh | Powered by {N}Code & Blogger