Hatiku, apa kabar?
Masih disergap rasa sepi ?
Apa, kau merasa demikian bahagia. Kenapa? Ceritakan padaku. Aku hanya otak yang jelas tidak bisa merasai, hanya berlogika. Logikaku ini takkan merusakmu. Kita sama-sama bagian paling berguna dari perempuan ini. Lupakan rasa irimu padaku, sebenarnya aku tidak menerima tindakan pilih kasihnya padaku selama ini. Dia terus menggunakanku, mengabaikanmu. Padahal merasakan lebih ampuh daripada memikirkan. Ceritakan padaku masalahmu, aku bersedia mendengarkannya. Seluruh gerak dan fungsi tubuh perempuan ini aku yang mengendalikannya bukan.
Baiklah, dengarkan saja. Komentarmu disimpan dulu sampai akhir. Otak, belakangan ini aku menyadari satu penyakit akut. Belum pasti kapan munculnya. Gejalanya, jika malam tiba, ruangan tempatku berada serasa menyempit, seperti penjara shawshank. Kau tahu kan penjara para penjahat kelas kakap itu? Seperti itu kiranya. Sebenarnya aku ingin menggunakan analogi yang lain, namun berhubung kamu tidak diberi berkah merasai, maka ini saja.