Biarkan aku mulai dengan mengatakan bahwa
surat ini aku usahakan tulis menggunakan kata yang sesedikit mungkin
menyakiti perasaanmu. Surat ini hanya berisi lima permintaan maaf dan satu ucapan terima kasih.
Pertama, maaf untuk kesempurnaan yang dulu
pernah aku janjikan padamu. Nyatanya kamu memang sempurna untukku, tapi aku
adalah kecacatan untukmu.
Kedua, maaf untuk air matamu yang terlalu
sering aku tumpahkan. Kau tahu aku selalu ingin menangkapnya sesering kamu
menjatuhkannya. Kamu perlu tahu, Senyummu selalu lebih indah sehabis menangis.
Ketiga, maaf untuk semua kebohongan yang
pernah aku katakan. 'Mencintaimu selamanya' adalah kalimat yang saat itu ingin
kau dengar, bukan? Aku tahu kita sama-sama tahu itu kebohongan. Tapi kita terus
saja berbohong dan berharap suatu saat itu akan menjadi kenyataan.
Keempat, maaf untuk semua ciuman yang pernah
kutinggalkan di tubuhmu. Ciuman yang paling kusesali adalah ciuman di
keningmu. Kau bilang itu adalah ciuman yang membuatmu merasa paling dicintai. Itupun satu-satunya ciuman di mana aku merasa
mencintaimu.
Kelima, maaf untuk permintaan maafku dan
beberapa luka yang akan mengingatkanmu pada kenangan tentang kita. Mungkin kamu
akan menangis lagi, tapi percaya padaku kamu akan tersenyum kembali.
Terima kasih pada sebagian hati yang pernah
kau pinjamkan. Saat kita bertemu kembali aku mungkin akan berusaha tersenyum
padamu.
5
februari 2013
@ical__
0 komentar:
Post a Comment