Sunday, 5 February 2012

Kalimati

: tatap-menatap

Kepadamu yang tak bisa kusentuh peluk

Aku tahu tak lagi bisa kubahasakan apapun kepada matamu. Bersekat-sekat masa dan sehimpun nafas yang bersandar di punggungmu, selayak lecutan setali pecut yang sacral lagi mematikan selusin harapan di dadaku

Kepadamu yang menghabiskan sekamus kosakata

Dua minggu tiga hari, punggung ringkih ini kubuat familiar dengan garuk demi garuk, yang tak sadar dihadiahi kukuku setiap malam. Sebab najis najis najislah aku mengenangmu. Namun jua tak lagi bosan kupelototi raut wajahmu, yang kucuri di sela-sela jejeran buku dan jendela digital. Dalam buku elektronik, kuletakkan di puncak kerajaan mudaku, tersembunyi dari lacakan detektif sekelas ibu anakmu dan konco-konco debutannya

Kepadamu yang menemaniku amati seruah kenangan dalam gelas

Sekata dua kata. Sesekat dua sekat. Tambahkan gula dari senyummu. Sesendok kenyataan legam. Aku hendak memeras segala kenang dalam kepalamu, oleh cenayang kuminta menghidupkan boneka jerami atau anyaman teman kita, harapan kuberi sebagai jiwa gratis. Tuk temaniku menari nocturnal ataukah sekedar mengintip di tepi layak saat aku mengetik detik-detik kita. bengal kau paksa berlalu

Kepadamu, seadam yang kubiarkan mencuri keygen kerangkeng

Diakah kau? Yang bangkitkan kembali roh ayahanda dalam jiwa, perjelas kutukan silsilah nenek moyang, bahwa segala penghianatan hidup terlahir dari ras kami. Percaya diri dan cinta sebagai alasan utama porak-porandakan kerajaan tetangga tersayang, tetangga terbaru. Merusak kebahagiaan satu kaum semacam candu labilitas.

Kepadamu, yang tenggelam dalam larutan lagu campur malam

Kemarin subuh, sepaket lagu lalu kuterima antaran wahana antar pulau. Purnama depan kuputar di tengah satu ruang nuansa putih, ada kaca setinggi punggungmu di dalam, kain gorden dua kali panjangmu tak pernah melambai oleh angin pilihan. Maukah kau berdansa denganku di antara mereka?

: benturlah asa

0 komentar:

Newer Post Older Post Home

Pages

 

Arsip

Popular Posts

 

Designed by restuwashere | CSS3 by David Walsh | Powered by {N}Code & Blogger