Judul Film : Seeking a Friend for The End of The World
Sutradara : Lorena Scafaria
Penulis Naskah : Lorena Scafaria
Pemain : Steve Carell, Keira Knightley,
Dikisahkan 3
minggu kemudian dunia kiamat karena sebuah asteroid besar bernama Matilda
sedang dalam perjalanan menabrak bumi. Adalah Dodge, seorang pegawai perusahaan
asuransi yang bertemu Penny, tetangganya yang berusia 28 tahun.
Dodge merasa sangat
sedih dan kesepian, menjelang akhir hidupnya ia ditinggal istrinya demi laki-laki
lain (baru ketahuan di pertengahan durasi). Ia melakukan banyak hal untuk
menghibur diri dan merayakan hari-hari terakhir di bumi. Namun, rasanya ia
masih memikirkan nasibnya, ia bahkan menenggak cairan pembersih jendela di satu
malam, saat pesa besar-besaran kawannya selesai.
Kemudian di bertemu
Penny. Penny seorang gadis easy going,
ceria, hippies yang ditinggal pesawat keluarganya ke UK. Diceritakan warga
dunia sedang terbagi dua. Ada yang memilih melakukan hal-hal membahagiakan
menjelang akhir dunia dengan cara romantis bersama orang tersayang. Ada juga
yang melakukan aksi anarkis, ya berhubung dunia hampir tamat.
Dodge dan Penny
menghabiskan malam bersama sebagai teman yang sama-sama mengalami nasib buruk. Ketika
bangun, kerusuhan besar terjadi (digambarkan tidak sebesar itu. Lebih mirip
kerusuhan gangster amerika). Dodge dan Penny melarikan diri dari tempat itu. Di
tengah jalan, mobil mereka kehabisan bensin, mereka lalu mendapatkan tumpangan
truk dari seorang yang membawa sekop dalam mobilnya. Tiba-tiba laki-laki itu
kena tembak (entah oleh siapa) mereka berdua mengubur laki-laki itu dan membawa
truknya. Truk ini ternyata sudah mati pajak. Keduanya menginap di penjara.
Singkat perjalanan
(tidak terjadi hal penting setelah keduanya dipenjara), Penny dan Dodge pergi
ke rumah teman Penny. Di sana, mereka bertemu sekawanan kulit hitam kaya yang
telah membangun tempat persembunyian bawah tanah, lengkap dengan ransum 6
bulan, ratusan senjata api dan hiburan elektronik. Keduanya tidak tinggal di
sana. Mereka masih sama-sama menuju tujuan awal. Dodge mengantar Penny ke tempat
yang ada pesawat terbang asalkan Penny menemani Dodge bertemu cinta pertamanya.
Yah, semua tujuan itu berada di jalur lurus.
Mereka dipinjamkan
mobil. Lalu keduanya sampai di kafe penuh pesta seks dan narkoba. Mereka juga
sampai di pantai tempat beberapa orang dibaptis. Keduanya ikutan dibaptis. Lalu
tibalah di rumah cinta pertama Dodge. Tapi wanita itu telah meninggalkan
rumahnya, seperti rumah-rumah di sekitarnya yang kosong. Dodge dan Penny nginap
di sana, bahkan menghabiskan waktu semalaman bersama seperti sepasang kekasih.
Besoknya, 2 hari
menjelang kiamat. Dodge dan Penny menuju alamat yang kira-kira cinta pertama
Dodge ada di sana. Namun ternyata Dodge tidak masuk ke rumah itu, ia hanya
menitipkan surat di depan pintu. Tak ada penjelasan apa-apa dari Dodge atas apa
yang terjadi dengannya di depan rumah, apa yang berubah dari pikirannya. Penny
menanyakan hal itu, tapi keduanya terus melanjutkan perjalanan.
Ternyata pemilik kapal
yang dijanjikan Dodge adalah ayahnya sendiri. Lalu Dodge dan ayahnya terlibat
percakapan serius antar ayah dan anak (ayah dodge telah meninggalkan ia dan
ibunya selama belasan tahun). Setelah itu, mereka baikan. Ketiganya makan malam
bersama. Lalu Penny (ia menderita kelainan tidur) saat tertidur dibopong Dodge
menumpangi kapal ayahnya untuk diantar ke Inggris. Sementara Dodge dan seekor
anjing (yang dibuang orang kepadanya saat mabuk di taman) kembali ke
apartementnya.
Di apartemen, Dodge
tidak melakukan apa-apa untuk menyelamatkan dirinya. Ini satire. Di saat banyak
orang panik, ia tenang-tenang saja. Bahkan Dodge memutar piringan hitam kesukaan
Penny. Lalu ada berita di televisi tentang Matilda ternyata tiba lebih awal
dari yang diperkirakan. Sekisar 16 jam kemudian. Selama film berlangsung,
berita soal Matilda memang hanya disampaikan di televisi dan radio, dengan
pemberitaan ‘yang tidak sekuatir itu’. Ini black comedy, jangan lupa. Dalam genre
ini, apa yang semestinya terjadi di dunia nyata memang digambarkan sebaliknya.
Kemudian ternyata Penny
tidak pulang ke Inggris. Ia kembali pada Dodge dan menyatakan perasaannya.
Dodge pun ternyata mencintainya. Sejak awal film sampai akhir, memang
dikisahkan ia sedang dalam pencarian mencari ‘partner’ untuk mati bersama bumi.
Dan selesailah bumi.
Matilda tiba dengan cahaya putih, menyapu Dodge dan Penny yang sedang berbaring
di atas ranjang. Film selesai.
***
Sampai di sini, banyak
sekali pertanyaan di kepala saya. Saya memang jarang sekali menonton film black
comedy. Agak sulit bagi saya menemukan film bergenre ini. Namun saya pernah mendapatkan film dengan cerita seperti ini, atau film yang mengandung unsur
black comedy. Terakhir saya mendapatinya di opening ‘The Lorax’.
Berdasar pada beberapa
referensi, black comedy adalah komedi satire tentang kejadian-kejadian serius (kematian,
bencana, perang, pemerkosaan, pembunuhan dsb) yang tidak diambil serius. Digambarkan
orang-orang yang berada dalam situasi serius, menanggapinya dengan
tenang-tenang saja, bahkan cenderung dijadikan bahan candaan.
Sampai di sini,
SaFFTEoTW baik-baik saja. Maksud saya, filmnya satir. Digambarkan Dodge is not
taking this apocalypse seriously. Begitu pula orang-orang di sekitarnya. Pemberitaan
di televisi juga tidak menyampaikannya dengan rasa takut. Dunia bahkan tampak
baik-baik saja. Tidak ada bencana ‘pengantar’ seperti yang terjadi dalam film The Day After Tomorrow atau Knowing.
Beberapa hal yang
mengganggu menurut saya, hal-hal yang menimbulkan pertanyaan dan memusingkan
saya adalah ‘is it really happens?’ Maksud saya, penggambaran tentang dunia
yang akan berakhir dalam waktu tiga minggu tampaknya kurang. Berita hanya lewat
televisi dan radio. Koran dan majalah berhenti beroperasi. Bahkan kantor pos. Semua
sistem informasi, selain televisi, radio, dan ponsel terhenti. Pertanyaan saya,
mengapa tidak ada laporan dari badan pengamat antariksa, NASA misalnya, tentang
Matilda ini. Menjelang akhir juga tidak ada petunjuk bahwa sistem komunikasi
akan segera hilang (kita tahu, jaringan komunikasi akan melumpuh jika terjadi
gangguan di seputar ozon) menjelang ditabraknya bumi.
Dari karakternya,
keduanya, saya mendapatkan kebimbangan. Jika ini satire, semestinya kedua
karakter betul-betul tidak peduli pada akhir dunia. Mereka hanya peduli pada
dua tujuan akhir, berkumpul dengan orang tersayang. Dengan premis begini, tentu
akan lebih banyak komedi yang disampaikan. Misalnya sindiran-sindiran tentang
perilaku manusia di sekitarnya. Adegan-adegan yang ada malah cenderung ke
komedi romantis, bukan black comedy.
Coba pisahkan scene
yang memuat berita Matilda dan scene-scene
yang hanya ada keduanya. Film ini secara utuh hanya akan menjadi film komedi
romantis, yang komedinya bahkan tidak lucu. Steve Carell kebanyakan diam dan
berekspresi. Karakternya lebih berasa galau dan kuatir pada kiamat ketimbang
merasakannya sebagai hal yang patut di-satir-i.
Belum lagi ditambah
kehadiran tokoh Penny yang dramatis dan semakin membawa film ini ke genre
komedi romantis. Saya tidak mengerti tujuan sutradaranya membuat film, hendak
digolongkan ke genre apakah filmnya ini. Karena sutradara segalau Dodge, saya
yang menontonnya juga galau. Belum lagi saya nikmat dengan bagian yang satir,
eh saya sudah dipaksa masuk ke bagian dramatis. Harapan saya mendapatkan
tontonan menghibur pupus di tengah durasi.
Satu pertanyaan yang
paling menghantui saya sampai kini, sebenarnya apa yang terjadi pada Olivia, si
cinta pertama Dodge itu? Apakah tadi Dodge bertemu Olivia dan melihatnya sedang
bersama keluarga bahagia? Ataukah ternyata di dalam rumah itu Olivia sudah mati
bunuh diri? Atau Olivia pergi lagi? Saya mengharapkan ada adegan flashback atau
sekedar insert dari benak Dodge, insert ini harusnya lucu, jadi bisa mengobati
penasaran saya. Tapi ternyata tidak ada. Pertanyaan-pertanyaan terus saya bawa
sampai di akhir film.
Bagian bagusnya ada di
ending. Karena adegan Dodge yang pasrah pada takdir berhasil, saya jadi tidak
menyangka Penny akan datang kembali. Bagian ini oke. Tapi akan lebih oke lagi
kalau endingnya satir, bukan romantis. Maksud saya, kenapa Dodge dan Penny
tidak tertawa meremehkan segala hal saja pada akhirnya.
Seeking
a Friend For The End of The World ini mendapatkan rating
buruk dari berbagai kritikus film di dunia. Hanya 2 saja yang memberi nilai A. Ini
tentu untuk pesan film bahwa jangan mengingat semua orang yang kita cintai pas
hanya ada kejadian buruk yang menimpa. Harusnya hubungan sosial terus dibina
dan kita belajar memaafkan.
Untuk nilai C, E, D,
dan F yang diberikan kritikus lain, tentu berasal dari kembimbangan yang dibawa
film berdurasi 100 menit lebih ini.
lihat ratingnya di sini
http://www.moviemothertrucker.com/seeking-a-friend-for-the-end-of-the-world-movie-reviews.html
0 komentar:
Post a Comment