Friday 13 January 2012

Gerobak bioskop Dewi Bulan Episode 9!!!

Seperti biasa, kawan, gerobak bioskop Dewi Bulan turun sekali sebulan. Awal tahun ini sedikit berbeda, 2012 diawali menonton film ‘Pearl Jam 20’. Dan kini, hari ini, 14 Januari 2012 Dewi Bulan turun membawa ‘Linimas(s)a’ dan ‘Ruma Maida’. Tak ada tema khusus episode ini, kita berbagi bersama di program layar tancap ini, bertemu teman-teman baru bahkan teman lama, dan tukar-menukar akun situs jejaring sosial.
Dewi Bulan turun setiap bulan di Markas Tanahindie, Kampung Buku. Jalan Abdullah Dg. Sirua, kompleks BTN CV. Dewi no. 192E. Layar akan ditancap tepat pukul 19.00. Gerbios dimulai sambil memutar video konser Scorpio dan film-film pendek produksi Makassar.


Sinopsis:


Linimas(s)a | Documenter | ICT Watch (2011) | 45 menit | International Premiere: Manchester University -- UK (April 4th, 2011


~The 1st 45 minutes documentary movie about how social media & Internet become a trigger and medium of social movement in Indonesia~

Linimas(s)a, sebuah film dokumenter yang bercerita tentang kekuatan gerakan sosial yang terhimpun dari situs jejaring sosial internet seperti facebookdan twitter. Lahirnya gerakan ini dipicu oleh sejumlah peristiwa penting yang terjadi di Indonesia. Dimulai dari kasus kejanggalan hukum Prita Mulya Sari sampai gerakan kemanusiaan untuk korban Merapi. Ketika Prita Mulya Sari ditahan akibat tuduhan pencemaran nama baik oleh rumah sakit Omni Internasional, kasus ini kemudian menjadi perbincangan hangat dan serius di berbagai situs jejaring online, media elektronik maupun cetak. Twitter dan facebook yang merupakan situs jejaring social terbesar penggunanya di Indonesia, begitu ramai membicarakan kasus ini.Dari sinilah kemudian lahir gerakan solidaritas untuk Prita dengan melakukan kumpul koin guna membantu meringankan denda yang harus dibayarnya.



Ruma Maida | Teddy Soeriaatmaja | Atiqah Hasiholan, Yama Carlos, Davina Veronica, Nino Fernandez, Frans Tumbuan, Wulan Guritno |90 min |2010

“Kerusuhan: Salah Siapa?”

Maida adalah seorang gadis kikuk yang idealis. Telah dua tahun ia mengelola sekolah bagi anak jalanan di sebuah bangunan tua yang terbengkalai. Disulapnya sisi dalam bangunan rongsok itu bagai istana putri salju dan para kurcaci. Meja dan Bangku dibuat dari sisa kayu. Perlengkapan kelas dibuat bersama dari barang bekas. Pada suatu hari, seorang pengusaha membeli kavling itu dan hendak mengubahnya menjadi sentra bisnis. Maida dan sekolah liarnya terancam terusir. Ia berjuang keras untuk mempertahankan istananya. Dalam perjuangannya, Maida justru menyibak misteri dan sejarah bangunan tua tersebut. Bangunan itu pernah menjadi saksi atas kisah cinta yang syahdu dan tragis antara dua insan dengan latar pergerakan kebangsaan dan kemerdekaan Indonesia

0 komentar:

Newer Post Older Post Home

Pages

 

Popular Posts

 

Designed by restuwashere | CSS3 by David Walsh | Powered by {N}Code & Blogger