Psikologi dan sastra erat kaitannya. Psikologi mempelajari gejala-gejala psikis hingga perilaku individu dalam masyarakat atau sebaliknya. Sementara sastra sebagai salah satu ilmu yang memiliki hubungan makro terluar, dapat dihibungkan dengan semua ilmu pengetahuan lainnya mewujudkan psikologi sebagai karakteristik tokoh-tokoh rekaan. Meskipun tokoh-tokoh tersebut fiktis, karya sastra disusun logis dan tidak semata imajinasi, sehingga mampu dijangkau disiplin-disiplin ilmu psikologi
Sigmun Freud merupakan tokoh psikologi pertama yang menghubungkan psikologi, seni, dan sastra. Ia mempelajari riwayat dan cara hidup para seniman dan sastrawan besar dan berusaha mencari hubungan signifikan antara riwayat hiduo dan karya-karya mereka. Dari sini berkembanglah strukturalisme genetik yang melihat karya sastra dipengaruhi oleh latar belakang penulisnya dan psikoanalisis yang dapat digunakan menganalisa karakter-karakter dalam sebuah karya sastra prosais.
Psikologi Personalitas
Psikologi personalitas menitikberatkan penelitian pada individu dan jati dirinya. Freud, Jung, dan Lacan sebagai tokoh untuk psikoanalisa. Psikologi behaviorisme mengikuti paham B.F. Skinner dan John B. Watson. Dan psikologi humanistik bertolak pada teori-teori Abraham Maslow dan Carl Rogers.
Dalam meneliti karakterologi, psikoanalisa dipergunakan untuk orang-orang yang 'tidak normal', orang-orang yang memiliki penyakit atau kelainan mental.
Psikologi behaviorisme menunjukkan bahwa manusia selamanya bergantung dan mengondisikan diri dengan lingkungan tempatnya hidup, seperti hewan yang berevolusi mengikuti kondisi tempatnya tinggal.
Sedangkan psikologi humanistik diarahakan kepada 'orang-orang normal' dalam tatanan dan aturan yang ideal, tidak ada penyimpangan atau kelainan. Melainkan individu ini terus berusaha melakukan hal-hal demi mencapai hasil maksimal atau aktualisasi diri.
tiga alasan utama posisi psikologi dalam sastra:
1. psikologi digunakan untuk meneliti dan memahami perilaku dan motivasi para tokoh dalam karya sastra. Langsung atau tidak, perilaku dan motivasi para tokoh dalam karya sastra juga ada dalam kehidupan sehari-hari
2. untuk mengetahui perilaku dan motivasi pengarang menyusun karyanya.
3. untuk mengetahui reaksi psikologis masyarakat setelah membaca karya-karya sastra.
0 komentar:
Post a Comment