Monday 13 May 2013

Semakin Dewasa, Semakin Sederhana

Belakangan, jiwa makin sensitif. Mungkin karena saya perempuan dan terlanjur sudah rasa yang jelek-jeleknya dari kehidupan ini. Rasanya hampir tak ada tempat yang menyediakan rasa tenang dan damai. di rumah, di jalanan, di kampus, bahkan di mesjid sudah ada pencuri. Kalau sudah begini, praktekkan kesabaran ada gunanya.

Iya, jadi ga ada gunanya kita bersikap. Ada saja lawannya. Saya merasa semua hal didunia hanya punya satu   makna: negatif. Bla...bla...bla... bahkan kekerasan jadi semacam candu. Kita semua membunuh saudara sendiri tanpa sadar.

Ketika kepentingan diri dibela, ada saja yang merasa disakiti. Ketika kepentingan orang lain dibela, kepentingan sendiri yang tak tepenuhi. oh, tidak. Tepatnya ini kebutuhan.

Kita bersuara karena kita tahu sesuatu. kita melawan karena kita merasa terjajah. Samsara.

Bersikap apatis bagi orang-orang yang paham itu haram.

Dan ya... sekarang saya jadi mencintai hal-hal sederhana karena semua sebab ini. Saya tak lagi suka berteman dengan emosi dan cara-cara kasar. Sebab sabar membawa rasa tenang di jiwa. Ketenangan takkan membawa luka buat orang lain.

Baiknya kamu begini juga. Supaya tentram. Baiknya semua manusia ditulari energi positif dan kesabaran agar damai. 

Tapi dunia kemudian menjadi kurang indah tanpa warna hitam. Keadilan tuhan, ketenangan dunia. Seimbang.


0 komentar:

Newer Post Older Post Home

Pages

 

Popular Posts

 

Designed by restuwashere | CSS3 by David Walsh | Powered by {N}Code & Blogger