Saturday 19 October 2013

Surat Kaleng (bagian 2)

saya baru saja menciptakan momen, ehm.. salah satu yang paling absurd dalam hidup saya.
lalu muncullah kalimat ini, serta merta:

"seperti linggis dicocok ke hidungmu, taik!"
sedetik kemudian kami tertawa konyol. bisa-bisanya ada kejadian begitu. tapi kami ingat tuhan dan bilang begini,

"sekarang kita jadi ngerti beda keduanya, kan?"
hahhaha. 


ya, sekonyol inilah hidup saya dengannya kini. banyak sekali yang berubah dari pribadi kami masing-masing. dari belajar-belajar, jadi jago. dari jago, hingga lupa. kami tuang-menuang ilmu dan kesalahan.

komputer masih menyala waktu itu, desain buku kami jadi seperti wahana narsisime yang bakal disangka karya keren. yep, unperfect things live longer by ruction or curses. beberapa jam sebelumnya, saya menceritakanmu kepada teman saya, teman serumah ini. dia datang dengan tubuh kusut, mata mau loncat keluar lantaran seharian berkendaraan dan ketemu mantan tadi siang.

saya cerita tentang kamu, dia kaget. lalu bibirnya seperti mau jatuh, ada kalimat berat di ujungnya. tidak sampai dikeluarkan, sih. di ruang tamu, dia menatapku. mungkin heran sepandai ini aku menyembunyikanmu darinya.

ah, sudahlah. mungkin momen absurd yang kami lalui tadi ada penanda bahwa semua yang kurasa tertinggal ini, ada sebab kamu tak pernah memberikan jawaban yang cukup atas semua gelisahku.

long live!

0 komentar:

Newer Post Older Post Home

Pages

 

Popular Posts

 

Designed by restuwashere | CSS3 by David Walsh | Powered by {N}Code & Blogger