Tuesday, 16 April 2013

'The Message' dari Findie Makassar

poster The Message by @asnurSV
Menjelang dua tahun usianya, akhirnya Findie Makassar terasa cukup nyaman untuk memulai satu produksi film pendek. Tak banyak ekspektasi yang saya alamatkan dalam produksi kecil ini. Saya hanya ingin menjadikan Findie bukan semata komunitas haus eksistensi dan kemudian hari salah gaya karena kebanyakan ngomong tapi tak ada karya fisik. Lainnya, tim baru saya di Findie, boleh menyentuh prosedur produksi film semi-pro. 

Berangkat dari ide cerita @abeljam yang ia temukan saat kami masih sama-sama di management Rumah Ide Makassar. Ide cerita yang berhubungan dengan budaya Jepang itu kemudian dikembangkan menjadi cerita berdurasi 10 menit. Bersama-sama, kami berembuk, lalu saya tuangkan dalam skenario 3 lembar berjudul 'untitled origami'.

'anti-mainstrem' atau 'melawan pakem' sebenarnya tidak muncul di benak kami saat ingin produksi. Kami hanya menginginkan satu cerita utuh yang siap garap. Lalu skenario pun bercerita tentang seorang pemuda dari Jepang, datang ke satu kota yang asing baginya bermodalkan satu alamat yang diamanahkan ayahnya. Di tengah pencariannya, ia bertemu dengan kemagisan dan keajabian lain, semacam 'unexpected journey'. 

Film coba-coba ini didukung penuh oleh vokalis sekaligus aktor berbakat berakun twitter @artha_desu. Ia disandingkan dengan @arintontami, gadis cantik berdarah bali yang 'charming' banget di depan kamera.  Proses penggarapan, mulai dari pra hingga post produksi memakan waktu dua bulan dengan kerja santai yang boleh 'lari-lari'. Cara kerja Findie sengaja didesain dan dibiarkan sesantai mungkin demi mendapatkan jiwanya. Ya, saya tidak mau memaksa rekan-rekan saya untuk fokus pada satu hal lantaran kejar tayang atau apalah. Tiap-tiap mereka harus menemukan chemistry-nya sendiri. JIka ada yang ngadat, go away. Berarti dia terseleksi secara natural, oleh alam dan waktu. 

Findie bekerjasama dengan project scoring salah satu gitaris lokal, @asnurSV yang bernama The Eddington, Artha dan band britpop-nya @Tabasco_band dan studio rekaman @EB_Record yang bisa diadu kualitas mixingnya. Dua lagu scoring dan satu OST pun dikemas dalam film berdurasi tayang tepat 10 menit ini.

Sulit juga merekam gambar outdoor. Skenario menuntut kami harus mengambil gambar di tengah-tengah crowded, tak tanggung-tanggung, crowdednya adalah pasar sentral yang dipenuhi ribuan orang itu. Setiap harinya, kami berjibaku dengan beragam orang yang tidak terbiasa dengan kamera. Dengan kru minim, peralatan sederhana, dan skill filmmaking yang masih amatir, kami menyelesaikan scene demi scene di area pasar tersebut. Saya menyebut film ini agak ekstrim. Lokasi yang memenuhi skenario lainnya adalah hutan konservasi Bislap, Maros. 10 orang tim dan pemain The Message menelusuri bukit dan hutan sejauh kurang lebih 30km dari Makassar. Hutan tropis dialiri sungai yang pada saat itu cukup deras benar-benar menghabiskan tenaga kami. Tapi kami cukup puas dengan hasilnya.

Kami beruntung lolos seleksi #SuaraDariTimur hingga 'The Message' bisa premiere pada Pesta Film Nasional di @SAE_Institute Jakarta 30 Maret 2013 lalu. Film ini memperoleh respon yang baik dari para penontonnya di sana. Kami berharap, film ini segera menemukan waktu tepatnya untuk kamu nonton di Makassar.

cek out trailernya di sini http://www.youtube.com/watch?v=pcow-RjuySc














0 komentar:

Newer Post Older Post Home

Pages

 

Popular Posts

 

Designed by restuwashere | CSS3 by David Walsh | Powered by {N}Code & Blogger