Wednesday 24 July 2013

Cult Film

Jangan sekali-kali menerjemahkan secara etimologi kata 'cult' di sini, karena cult film sejatinya memiliki pengertian yang sangat luas. ada juga yang menghubung-hubungkan 'cult' dengan 'culture'. secara pribadi, saya setuju dengan pendapat ini.

film menjadi 'cult' jika berpengaruh. pengaruhnya, berdasarkan catatan sejarah memang berdampak pada kebudayaan, kebiasaan, atau subculture dalam masyarakat. cult film juga bisa dikatakan inspiratif. banyak film cult klasik yang menginspirasi film-film selanjutnya, meskipun tidak seberhasil film cult asal. misalnya, 'The Sorcerer's Apprentice yang keluar di tahun 2010. Film ini terinspirasi dari omnibus Fantasia (Disney, 1940). Salah satu segmennya berjudul sama, diadaptasi dari puisi karya Goethe, penyair German yang mahsyur itu.



film menjadi 'cult' ketika muncul 'aliran' atau sekelompok 'pengikut' yang memuja-muja film tersebut karena alasan tertentu. Beberapa film Indonesia klasik, antara lain Si Buta dari Goa Hantu dan Nyi Blorong, dipuja-puja di Eropa, utamanya Amsterdam sebab mengandung unsur mistik dan motion picture yang dianggap unik, tidak ditemukan di daratan Eropa. Mungkin sama halnya dengan film Dracula yang menjadi 'cult' di Indonesia lantaran kepercayaan kuno kita tidak mengenal makhluk mistis jenis ini.

Loyalitas
Para penggemar cult film (tidak selamanya banyak, bahkan hanya kelompok kecil) adalah penonton-penonton setia yang memburu rekaman film tersebut, mengoleksi, bahkan mungkin menyediakan rak khusus untuk pernak-perniknya. cult follower yang dikenal paling loyal (jumlahnya pun terus bertambah tahun ke tahun) adalah sci-fi masterpiece George Lucas, sequel & prequel 'Star Wars'. film ini menjadi cult atas beberapa alasan tertentu, salah satunya, premis cerita menarik. di mana ketika manusia di dunia behind the scene masih cari-mencari cara mencapai luar angaksa, Lucas menceritakan kita dongeng tentang galaksi 'in a far, far away...' dengan konflik politik yang sangat berat, pengarakteran yang sangat out of box pada zamannya (bahkan sampai sekarang) serta alur cerita yang terbilang dahsyat, meski Lucas mengalami masalah dalam hal story-telling.

Segmented
Film biasanya dibuat dengan target pasar tertentu. Salah satu film segmented yang sangat digemari, dan diprediksi akan menjadi cult film hingga bertahun-tahun ke depan adalah installment 'Twilight'. Dibuat untuk remaja, berkisah tentang remaja, memunculkan idola baru bagi anak-anak muda, dan remake cerita vampire klasik yang dibuat 'lemah namun romantis' sukses membuat jutaan remaja di seluruh dunia tergila-gila pada film ini. walau ini bukan film berkualitas tinggi, Twilight menghasilan berlipat-lipat keuntungan dan massa luar biasa yang tentu saja otomatis ngantri tiket di bioskop kalau-kalau kelak ada installment 'tambahan'.

ada juga film segmented, yang benar-benar segmented. dalam artian, hanya mengena golongan kecil. misalnya Into The Wild. Sean Penn, aktor sukses berkat 'I'm Sam' ini menghasilkan film tentang 'kembali ke alam liar' yang menjadi film wajib bagi kelompok-kelompok pecinta alam atau petualang liar. kesuksesan cult Into The Wild juga disusul '128 Hours' dari Danny Boyle.

Penemuan Baru
Hal-hal baru dalam suatu film, dalam bentuk elemen apapun selalu menjadi daya tarik utama datangnya sekelompok fans fanatic. para fans ini kelak akan melakukan singalong dan quotealong, coslplaying atau menonton ulang film itu berkali-kali, tak kenal lelah. Bahkan sebagian orang merasa hidupnya tak lengkap tanpa film itu. Sebut saja Pulp Fiction-nya Tarantino, Night in The Living Dead (1960-an) yang menjadi film zombie paling berpengaruh sampai sekarang, V for Vendetta dengan gerakan vandalism (menyemangati banyak rebel untuk terus melawan), The Matrix dengan kisahnya yang benar-benar absurd beserta adegan tokoh utama (diperankan Keanu Reaves) mengihndari serangan peluru bergaya slow motion (film ini disebut-sebut menandai akhir masa post-modernism), dan Leon the Professional yang menampilkan Natalie Portman di usia sangat belia. 

kalau saya bilang, cult film itu film yang bisa saja jadi klasik, bisa juga di waktu tertentu kehilangan fans fanatic-nya lantaran meninggal (ini karena jumlah follower yg minim), film yang renyah untuk diceritakan-dikisahkan berkali-kali, film-film yang menggugah hidup orang banyak (misalnya Scott Pilgrim vs The World). cult film akan hilang seiring hilang pengaruhnya dari peradaban manusia. 

0 komentar:

Newer Post Older Post Home

Pages

 

Popular Posts

 

Designed by restuwashere | CSS3 by David Walsh | Powered by {N}Code & Blogger