Sunday 1 May 2011

Rumahmu

Dini hari,
Kelopak mata atas membenci yang bagian bawah..
Maaf, tidur. Kau bukan lagi milik malamku. Menyusul cemilan dan minuman keras.

Dini hari,
Game tetap jadi pengingat akan gondola yang berputar-putar mengkhawatirkan para ibu

Yang menarik bagiku hanya ini... seputar isi rumahku yang berantakan.
Memperhatikan sekitar dalam mimik wajah pengap. Rumahku, apa yang hilang darimu. Ruang-ruangmu tidak pernah berkurang. Tak niat kutambah. Semua pas. Semua membahagiakan. Hanya saja mungkin di ruang tamu, tata letakmu kurang baik bagi mata hatinya. Tidak membuatnya betah untuk menikmati rokok tengah malam bersamaku. Dan barteran cerita baik-buruk. Di bawah bulan yang bersinar sepanjang tahun.

Beberapa bingkai foto tidak pas posisinya. Sebagian mungkin harus kupindahkan dan yang lainnya kubuang saja. Vas-vas bunga itu juga. Terlalu ramai. Kita berdua tidak begitu mencintai mekar bebungaan. Ruang ini semestinya bebas dari warna-warni menipu. Mawar putih dan hitam cukup.

Perabotanpun tampaknya berlebihan. Rak-rak kayu tak berhias tak berisi. Kita tidak sedang menanti hadiah dari siapapun untuk mengisinya. Baiklah, kupindahkan. Ruang tamu mulai lapang. Sesuai kesukaanmu.

Beralih ke dapur. Tempat favorit kita pada pukul 11 pagi menjelang siang. Semua cukup. Pas. Tapi, bagaimana dengan lemari pendingin? Kita butuh persediaan untuk bincang-bincang tengah malam yang membahagiakan itu. Mari ke minimarket terdekat.

Terakhir, kamar kita. Kamar segitiga. Sebuah ranjang besar. Seprainya lembut. Kutata sedikit agar tak cepat kusut kita mainkan. Jendela lebar berkusen kayu cokelat. Ada lampu antik di tepi kiri. Tepi tidur favoritmu. Semakin malam, kamar ini jelas semakin kita cintai. Adakah yang salah dalam ruangan ini? Ah, iya... ayunanmu. Baby box, meja kerjaku. Meja bermainmu. Bodohnya bisa kulupa. Saat kembali, semua sudah lengkap. Jika tidak untuk apa aku tetap di sini?

Bulan belum menemukan jalan pulang. Matahari tergesa-gesa berangkat. Mereka bertemu di persimpangan waktu yang mengantukkan mataku. Selamat tidur kau di sana, semoga mata kita terkatup di saat yang bersamaan. Sambil tersenyum.

0 komentar:

Newer Post Older Post Home

Pages

 

Popular Posts

 

Designed by restuwashere | CSS3 by David Walsh | Powered by {N}Code & Blogger