Well, this posting is just my
mind trash. No need to share. And I don’t mean to bother you, the nocturno.
Saya dari dulu, dari kecil tidak
pernah suka dijadikan pemimpin. Alasannya, saya tahu batasan diri saya,
tempramen, dan egoisme saya yang menuntut perfeksionitas atas segala hal. Yah,
once I got to lead, everyone shall follow me.
Saya juga orangnya tidak sabaran
dan lekas tanggap. Kalau orang yang saya percaya melakukan sesuatu, lantas saya
melihat ada tanda-tanda akan tidak selesai dengan baik, saya akan segera ambil
alih, kalau saya mampu.
Saya melihat segala hal sebagai
tantangan, apapun yang bersifat nyaris mustahil saya tanggapi dengan pikiran
positif, bahwa selemah apa manusia diciptakan sampai tantangan yang tidak
mustahil saja harus diabaikan.
Prinsip saya, nothing to loose.
Semuanya mungkin kalau kita berusaha. Tidak sekedar berada di dalam kepala,
tidak sekedar dibicarakan. Harus ada aksi dari diri sendiri. Jangan bergantung
sama orang lain, tapi pula jangan lepas harapan.
Hal-hal yang selalu membuat saya
sakit, jika ada yang sadar berkhianat dengan janji, berkata-kata yang tidak
bisa dipegang, gengsi tinggi, penakut, manja dan gagal fokus. Itu semua hal
yang mengganggu buat saya. Orang-orang yang memiliki sifat seperti itu adalah
orang-orang lemah. Lembek.
Sayangnya, sampai hari ini saya
merasa alien. Maksud saya, susah untuk orang lain memahami prinsip dan cara
hidup saya. Susah juga buat saya untuk meyakinkan orang lain untuk itu sebab,
entah mengapa lidah saya selalu salah memilih diksi yang tepat dalam suatu
percakapan.
Dan selalu, sekecil apapun hal
yang saya lakukan, saya ingin dihargai. Apapun itu. Sebab pada dasarnya saya
orang yang akan membawa mati tanggung jawab saya.
Yang menjadi masalah adalah,
sampai detik ini, banyak dari orang-orang yang mengenal saya, berekspektasi
banyak atas diri saya padahal kemampuan saya terbatas. Entahlah itu karena
mereka yang malas bergerak atau memang tidak acuh. Sementara saya, jika sudah
terlanjur terlibat dalam suatu hal, dan saya sudah mengeluarkan kata-kata untuk
dipegang, maka di situlah saya berada.
Saya percaya segala sesuatu itu
bisa terjadi, jika kita berusaha. Jangan malas angkat pantat. Karena sesuatu
menjadi mustahil kalau manusianya ogah berbuat.
Itu aja sih. Posting ini
tujuannya nd jelas. Saya cuma mau menyampaikan hal-hal yang tidak (boleh)
sempat saya sampaikan ke banyak orang karena mungkin kata-kata ini tidak
menjadi penting. Bahwa bukan niat saya untuk mendominasi sesuatu, seperti yang
saya katakan bahwa segala sesuatu yang berada di sekitar saya, akan saya
tanggapi lekas jikapun saya dibutuhkan.
Mungkin ada sebagian orang yang
merasa tulisan ini hanyalah pembelaan dari saya. Silakan berasumsi seperti itu.
Tidak apa-apa. Saya, kan alien. Orang biasa sulit mengerti jalan pikiran saya.
Perlu diketahui pula, jalan pikiran ini tidak pernah saya paksakan kepada
siapapun. Saya akan menjadi orang yang santai saja, tertawa-tawa sendiri
jikapun menganggap jalan pikiran saya lelucon belaka.
Saya orangnya terima keputusan
terbaik untuk kepentingan orang banyak. Kalau hanya kepentingan saya yang ingin
dipikirkan, saya sarankan untuk tidak melibatkan saya dalam suatu perkumpulan.
Sebab jika begitu, pastinya saya akan menjadi tiran, manja, dan berbuat sesuka
hati. Dalam diri saya ada jiwa gila yang saya sendiri entah harus menamakannya
apa. Mungkin semua orang punya jiwa begini, sih. Di masa ketika saya mulai
menyadari jiwa brutal ini, saya menciptakan banyak suasana untuk menekannya
tidak keluar. Dengan topeng pura-pura (yang bisa jadi kebiasaan kemudian)
kepada orang lain. Semua saya simpan dalam-dalam di hati saya. Saya telah
belajar untuk menjadikan simpanan perasaan itu menguap entah ke mana, hingga
saya lupa dan menganggap tidak pernah terjadi sesuatu yang menyakitkan.
Iya, postingan ini bukan apa-apa.
Bukan bentuk protes. Hanya sampah pikiran. Kamu ingin mengerti, mengertilah.
Kamu tidak mengerti, tak apa. Sebab saya lebih mendahulukan kepentingan banyak
orang, ketimbang kepentingan per orangan.
Segini saja, tidak usah saya
perpanjang. Nanti kamu semakin yakin bahwa saya mencari-cari pembelaan diri dan
mencari kesalahan orang lain lagi. Padahal saya cuma mau mengeluarkan isi
pikiran yang hampir tidak pernah saya sampaikan pada orang lain ini. Selamat
pindah ke postingan selanjutnya J
0 komentar:
Post a Comment